Sinopsis
Perang Besar akhirnya berakhir setelah empat tahun konflik yang panjang; terpecah menjadi dua, benua Telesis perlahan mulai berkembang sekali lagi. Terjebak dalam pertumpahan darah adalah Violet Evergarden, seorang gadis muda yang dibesarkan dengan tujuan menghancurkan garis musuh. Dirawat di rumah sakit dan menjadi cacat dalam pertempuran berdarah selama leg terakhir Perang, dia ditinggalkan dengan hanya kata-kata dari orang yang dia sayangi, tetapi tanpa pemahaman tentang artinya.
Pulih dari luka-lukanya, Violet memulai hidup baru dengan bekerja di CH Postal Services setelah berselisih dengan keluarga wali barunya. Di sana, dia secara kebetulan menyaksikan karya "Boneka Memori Otomatis," amanuenses yang menuliskan pikiran dan perasaan orang menjadi kata-kata di atas kertas. Tergerak oleh gagasan tersebut, Violet mulai bekerja sebagai Boneka Memori Otomatis, perdagangan yang akan membawanya pada petualangan, yang akan membentuk kembali kehidupan kliennya dan mudah-mudahan mengarah pada penemuan diri.
»INFO
Judul:
-ヴァイオレット・エヴァーガーデン(JPN)
- Violet
Evergarden (English)
Tipe:
TV
Episode:
13 Episodes
Status:
Selesai Tayang
Penayangan:
11 Januari 2018 - 5 April 2018
Tayang
Perdana: Musim Dingin 2018
Genre: Potongan Kehidupan, Drama, Fantasi
Produser: Lantis , Pony Canyon , Rakuonsha , ABC Animation
Studio: Kyoto Animation
Sumber:
Novel Ringan
Durasi:
24 min/eps
»Cast
1. Ishikawa Yui
sebagai Violet Evergarden
2. Namikawa Daisuke
sebagai Gilbert Bugenvill
3. Koyasu Takehito
sebagai Claudia Hodgins
4. Kiuchi Hidenobu
sebagai Dietfried Bugenvill
5. Endou Aya sebagai
Cattleya Baudelaire
6. Tomatsu Haruka
sebagai Iris Cannary
7. Uchiyama Kouki
sebagai Benediktus Biru
Ulasan
Bagaimana
seorang anak yang dididik hanya untuk berperang bisa hidup di dunia yang damai
setelah perang?
Violet
Evergarden atau Violet adalah seorang anak tanpa keluarga yang dididik menjadi
alat berperang kemudian di adopsi oleh Gilbert Bugenvill yang merupakan seorang
tentara berpangkat Mayor. Violet selalu menunggu perintah dari Mayor untuk
bertindak, selalu menunggu. Hingga pada suatu saat sang Mayor dikatakan
meninggal dan hanya memberikan perintah terakhir pada Violet yang berisi “Jalanilah
hidupmu dengan penuh kebebasan”. Ia tak tahu makna yang terucap dari mulut
Mayor menjelang kematiannya, itulah mengapa ia ingin menjadi Auto Memories Doll.
Gadis yang
tak memiliki empati dan tak pandai berekspresi menghadapi pekerjaan yang penuh
dengan emosi yang ingin disampaikan dari para klien. “Bagaimana bisa? Itu
adalah sebuah kemustahilan!”- Violet membantah semua argumen tersebut. Dengan
perlahan, ia terus melangkah maju sedikit demi sedikit untuk bisa memahami
perasaan orang lain.
Namun setelah
memahami sedikit perasaan dirinya sendiri maupun orang lain, Violet bertanya
kepada dirinya sendiri. Pantaskah seorang anak yang telah membunuh banyak nyawa
menjadi penghantar kebahagiaan? Pantaskah orang yang telah menjauhkan dan
memutus kebahagiaan orang lain menjadi penghantar kebahagiaan? Violet kembali
terpuruk setelah menyadari bahwa dirinya yang dulu telah memutus kebahagiaan
orang lain, ia sadar tentang perasaan hatinya tentang sang Mayor yang sudah tak
bisa diungkapkan.
Violet
kembali bangkit dan kembali menulis surat. Saat ia menuliskan surat kakaknya
Luculia, Violet belajar bersyukur jika anggota keluarga yang berperang bisa
pulang dengan selamat setelah perang usai. Saat ia mendengar cerita Oscar
Webster, ia belajar rasa sedih bahwa orang yang ia sayangi pergi dan tak bisa
kembali lagi. Saat ia menuliskan surat dari ibunya Anne untuk Anne, ia belajar
bahwa kasih sayang seorang ibu tanpa batas.
Sekian.
Dan...
Anime ini
mengajak kita belajar untuk memiliki empati dan bersimpati bersama dengan
violet . Anime ini juga membuat kita merasakan nikmatnya menangis. Hati kita
diketuk secara perlahan untuk bisa mengikuti emosi Violet. Senang, gembira,
susah, sedih, semua emosi yang ingin disampaikan Violet dapat tersampaikan pada
kita dengan lembut.
Hal itu
dibantu dengan visualisasi yang sangat menawan. Desain karakter dibuat sangat
sempurna, desain matanya sangat cantik. Latar yang indah serta pencahayaan yang
begitu apik. Satu hal yang paling menakjubkan, saat Violet mulai menggunakan
mesin tik, ayunan jari mekaniknya serta tombol mesin tik yang bergerak berpadu
dengan begitu indah.
Detail lain
juga dibuat sangat realistis, pantulan cahaya pada lengan logamnya violet,
pantulan tubuh pada air yang tergenang, serta daun yang terjatuh dari dahan
pohon benar benar dibuat serealistis mungkin. Penggunaan 3DCG sangat ditekan
penggunaannya untuk menyempurkan visual 2D.
Selain
visualnya yang menawan, penataan musik latarnya juga sangat pas. Menambah kesan bagi para penonton dalam memahami isi dari cerita, menambah
bumbu yang memberikan rasa nikmat yang berhasil masuk ke dalam ingatanpara
penonton. Salah satu
instrumental terkenal pada anime ini berjudul Automemories oleh Evan Call.
Lagu tema
pembuka dan penutup juga sangat menyuarakan hati Violet. Lagu tema pembuka
berjudul Sincerely yang dinyanyikan
TRUE dan lagu tema penutup berjudul Michishirube
yang dinyayikan oleh Chihara Minori. Nasal Voice mba Minori saat menyanyikan
Michishirube membawa emosi keharuan, kesedihan, kesenangan, kegembiraan,
keceriaan, dan kerinduan.
Kesimpulan
Violet
Evergarden adalah salah satu masterpiece buatan KyoAni. Kita diajak belajar
bersama mengenai empati, simpati, cinta, dan ketulusan bersama Violet. Kita
diajak untuk menangis dengan suguhan jalan cerita yang heartwarming. Visual
yang ditampilkan juga sebanding jalan ceritanya yang sama-sama indah. Sempatkan
kalian untuk menonton ulang animenya sebelum menonton movienya yang sebentar
lagi akan muncul di bioskop Indonesia!


2 Comments
Akhirnya bahas ulasan anime lagi. Violet emang bagus secara overall sih, tapi desain karakter Claudia Hodgins sama Oscar Webster terlalu mirip. Serasa kehabisan ide buat desain karakter.
ReplyDeleteViolet juga mengedepankan character-driven dari pada plot-driven. Jadi ya pas di akhir cerita agak berantakan alurnya.
Delete